PENGARUH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
TERHADAP KEMAJUAN BANGSA di BIDANG BAHASA
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa
adalah salah satu kemampuan alamiah yang di anugerahkan kepada manusia.
Sedemikian alamiahnya sampai manusia dengan menyadari bahwa tanpa bahasa,
manusia tidak mungkin mempunyai peradaban yang didalamnya terdapat agama, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan kepemilikan yang lekat secara
biologis pada manusia karena hampir semua kegiatan manusia memerlukan bahasa
Indonesia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesis sangat
diperlukan untuk aktifitas manusia. Keanekaragaman bahasa di Indonesia
hendaknya dilihat sebagai sebuah kekuatan.
Dulunya
bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Karena bimbang, para pemuda
melakukan kongres untuk mendapatkan bahasa Persatuan untuk bangsa Indonesia
ini. Walaupun setelah di lakukanya kongres tersebut, para pemuda masih bimbang
dengan bahasa persatuanbangsa ini.
Dengan M. Tabrani (PaEni, 2009:38) mengusulkan dengan bahasa persatuan
itu di sebut Bahasa Indonesia. Dan pada tanggal 2 Mei 1926 M.Yamin (PaEni,
2009:38) menyetujunya walau dengan berat hati. Bersangkutan dengan di adakanya
kogres para pemuda indonesia juga mengusulkan untuk di adakanya pembaharuan
ejaan. Pembaharuan ejaan bertujuan untuk tidak menyulitkan dalam berpendapat.
Setelah kongres bahasa selesai Pemerintah Republik Indonesia langsung
meresmikan dan para pemuda banyak yang menyetujuinya , maka di sebutlah Bahasa
Indonesia.
Bahasa Indonesi sangat berpengaruh
dalam berbagai bidang, aspek, dan juga perkembangan bangsa, terutama pada
bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan bahasa Indonesia juga di gunakan
sebagai bahasa untuk media pembelajaran sehari-hari. Dalam upaya pendidikan
bahasa, pastinya akan mengajarkan tentang perkembangan Bahasa indonesia. Bahasa
indonesia juga termasuk bahasa yang resmi. Bahasa Indonesia juga di gunakan
untuk sarana komunikasi di berbagai daerah yang berada di Indonesia. Mulai dari
anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Perkembangan bahasa Indonesia mulai
di kenal oleh bangsa setelah proklamasi kemerdekaan, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. Hingga sekarang Bahasa Indonesia berkembang menjadi
bahasa negara dan sebagai jati diri
bangasa. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dengan pemakaian
bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman
kanak-kanak hingga perkuliyahan, maka materi pelajaran yang berbentuk media
cetak juga harus berbahasa Indonesia. Cara ini akan sangat membantu dalam
meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan
teknolologi (iptek).
Kemajuan
perkembangan bangsa memliki peran positif dan negatif untuk para pemuda generasi
bangsa. Dampak positifdari
perubahan bahasa Indonesia diantaranya, alih kode, penyingkatan kata-kata
bahasa Indonesia, dam munculnya ragam bahasa slang. Sedangkan dampak negaif
munculnya kekhawatiran tidak mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bukti dari dampak negatif itu adalah terpengaruhnya
para generasi bangasa oleh bahasa-bahasa gaul dikalangan remaja sekarang. Tetapi
masih banyak pula para generasi bangsa yang mengunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar. Sebab mereka benar-benar memperhatikan tata bahasa dalam
pendidikan Bahasa Indonesia.
Dengan
perkembangan yang sangat maju para pemuda bisa mengikuti arus perkembangan
global pada jaman sekarang. Perkembangan bahasa Indonesia pada era globalisasai
sangat berkembang pesat di kalangan masyarakat. Masyarakat pula yang harus
membantu para anak didiknya untuk memajukan perkembangan bahasa di Indonesia
ini. Generasi muda pula yang nanti harus bisa memajukan bahasa Indonesia
menjadi bahasa yang sangat terkenal di kalangan dunia.
Untuk
memajukan bahasa indonesia para generasi muda harus memiliki pengetahuan yang
di dapat dari para pemuda dahulu. Dan generasi muda juga masih harus
memperjuankan Bahasa Indonesia selayaknya para pemuda dahulu yang memperjuankan
Bahasa Indonesia. Walaupun dengan cara yang berbeda, tetapi semangat para
generasi muda harus memiliki semangat perjuangan yang sama dengan para pemuda
dahulu. Dengan demikian Bahasa Indonesia akan mengalami perubahan secara cepat
di bidang pendidikan dan yang lainya.
1.2 Rumusan
masalah
Adapun rumusan masalah dijabarkan sebagai
berikut.
1. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia ?
2. Bagaimana
perkembangan bahasa Indonesia bisa berpengaruh terhadap generasi muda ?
3.
Bagaimana manfaat bahasa Indonesia bagi genersi muda ?
1.3 Tujuan
masalah
Adapun
tujuan masalah dijabarkan sebagai berikut.
1. Untuk mendiskripsikan perkembangan Bahasa
Indonesia.
2. Untuk
mendiskripsikan perkembangan Bahasa Indonesia terhadap generasi muda.
3.
Untuk mendiskripsikan manfaat Bahasa Indonesia bagi generasi muda.
2.
PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang
resmi dan merupakan bahasa Republik Indonesia. Penggunaan Bahasa Indonesia diresmikan setelah
proklamasi kemerdekaan bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Hingga sekarang Bahasa Indonesia berkembang
menjadi bahasa negara dan sebagai jati
diri bangasa. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dengan pemakaian
bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman
kanak-kanak hingga perkuliyahan, maka materi pelajaran yang berbentuk media
cetak juga harus berbahasa Indonesia. Bahasa Indonesi sangat berpengaruh dalam
berbagai bidang, aspek, dan juga perkembangan bangsa, terutama pada bidang
pendidikan.
Sebelum menjadi bahasa Negara dan
sebelum menjadi jati diri bangasa, bahasa Indonesia harus melewati beberapa
aspek terlebih dahulu. Aspek tersebut antara lain Kongres Bahasa Indonesia,
Pembaharuan Ejaan 1972, dan Bahasa Melayu Menuju ke Bahasa Indonesia. Proses
dalam ke tiga aspek tersebut berlangsung sangatlah lama. Karena membangun
sebuah bangsa dengan menggunakan bahasa yang baik bukanlah hal mudah. Dengan di
terapkanya beberapa aspek tersebut, sewajarnya jika muncul banyak persoalan
karena terkait dengan kemajemukan. Dalam keadaan ini bahasa Indonesia sangat
membantu dalam menyatukan masyarakat Indonesia sebagai sebuah bangsa yang baik.
A.
Kongres
Bahasa Indonesia
Kongres Bahasa Indonesia adalah pertemuan
rutin 5 tahunan yang diadakan oleh pemerintah dan praktisi bahasa dan sastra
Indonesia untuk membahas Bahasa Indonesia dan perkembangannya. Kongres ini
pertama kali diadakan di kota Solo pada tahun 1938. Pada mulanya kongres diadakan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang terjadi pada tahun 1928, selanjutnya ajang ini tidak hanya untuk memperingati Sumpah Pemuda
tetapi juga untuk membahas perkembangan bahasa dan sastra Indonesia dan rencana
pengembangannya Sejak 1978, kongres
bahasa sudah tampak menjadi tradisi dalam pembinaan dan perkembangan bahasa di
Indonesia. Namun sekarang banyak juga
yang hampir lupa akan kongres yang di selenggarakan dan hadiri sekarang ini memiliki
suasana yang sangat berlainan dengan kedua kongres, kongres pertama yaitu
Kongres I tahun 1938 dan Kongres II pada tahun 1954. Suasana kongres pertama sungguh sangat
berbeda dengan Kongres yang lainya. Karena Kongres pertama di selenggarakan
sebelum kemerdekaan dan atas praaksara perorangan. Dan Kongres II di adakan
setelah kemerdekaan serta yang mengadakan adalah pemerintah. Jadi Kongres yang
ke II lebih teratur dan terarah.
Dalam
Kongres pemuda tahun 1928, sudah di
sepakati bahwa Bahasa Indonesia menjadi bahasa Persatuan bangsa. Dengan
kesepakatan tersebut bahasa Indonesia di gunakan di segala bidang kehidupan,
misalnya dalam pers, agama , surat menyurat danm pendidikan. Tetapi kemajuan
bahasa Indonesia pada waktu itu tidak sebanding dengan usaha pengasuh bahasa ,
karena ada kesan umum bahwa bahasa Indonesia cukup kacau.
Menurut
Mr. Soemanang (PaEni, 2009:11) dalam suratnya, pencetus Kongres Bahasa
Indonesia aialah Raden Mas Soedardjo Tjokrosiswono, wartawan harian Soerama Oemoem Surabaya, sangat sering
menciptakan istilah-istilah baru dan sangat tidak puas dengan menggunakan
bahasa dalam surat kabar cina. Dalam suatu obrolan, soedarjo menanyakan kepada
Soemanang bagaimana nika di adakana Kongres Bahasa Indonesia. Soemanang kemudian
menyanggupi dan menghubungi toko-tokoh di Solo dan kaum terpelajar di Jakarta.
Mereka berdua berhasil meyakinkan para penulis yang tergabung dalam Poedjangga
Baroe serta para penulis, gueu dan peminat-peminat lain. Jadi Kongres itu
bukanlah ahli bahasa profesional melinkan wartawan pecinta bahasa Indonesia.
Tetapi tidak semua pihak Indonesia
menyambut baik Kongres ini. Begitu banyak konflik ada saat Kongres itu
berlangsung. Apalagi pihak belanda, mereka sangat spektif terhadap masa depan
bahasa Indonesia. Salah satu hasil Kongres yang di pimpin oleh M. Hoesni
Thamrin memutuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam pandangan umum, hal
itu menimbulkan reaksi yang negatif dari para penjajah. Seterlah
konflik-konflik yang terjadi kongres Bbahasa Indonesia I di putuskan supaya di
adakanya Kongres Bahasa Indonesia II, tetapi baru setelah merdeka Kongres
tersebut di adakan lagi di Medan dan bertepatan pada hari Sumpah Pemuda. Di
medan di susun panitia-panitia penerima Kongres serta para penasihat yang terdiri
atas tokoh-tokoh kota medan.
Sama
seperti Kongres Bahasa Indonesia I, Kongres ini merupakan peristiwa yang bukan
hanya menyangkutkan para ahli bahasa melainkan juga masyarakat luas hingga
Presiden suekarno sendiri yang membuka Kongres ini yang bertempatkan di Gedung
Kesenian Medan. Kongres ini merupakan peristiwa besar bagi masyarakat medan.
Kegiatanya bukan hanya Kongres melainkan juga pembenaran buku dan malam
kesenian dari Aceh Sumatra Utara. Hasil
Kongres Bahasa Indonesia II ialah di ajukanya pembaharuan Ejaan . Kongres ini
juga menyarankan supaya di adakanya istilah ilmiah internasional dan di
adakanya penggalian isltilah dari bahasa Daerah ke bahasa yang Serumpung.
Kepurtusan Kongres
tersebut tidak tinggal menjadi keputusan, melinkan Pemerintah Republik
Indonesia bener-bener menyusun panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia.
Dengan sejarahnya yang panjang, hasil panitia ini menjadi Embrio Ejaan yang
disempurnakan dan di resmikan pada tahun 1972.
B.
Pembaharuan
Ejaan 1972
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
memperkenalkan pembaharuan Ejaan bertujuan agar memodernisasi sistem Ejaan yang
telah ada dan menjatukan ejaan Indonesia dengan Ejaan Malaysia. Sistem itu di
umumkan secara resmi pada 17 Agustus 1972 oleh Presiden Suekarno. Dalam enam
tahun, membuktikan bahwa berbagai masalah dalam membentuk ejaan bahasa
Indoinesia memiliki sistem tradisional. Di samping itu juga terbukti bahwa
penciptaan ejaan baru yang di dasarkan pada kaidah-kaidah lingustik lebih mudah
dari pada upaya menerapkannya ke dalam
praktik pelaksaan yang sebenarnya.
Ejaan memiliki tempat yang unik
dalam pengembangan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Karena penulisan bahasa
melayu dalam huruf Romawi antara penulis satu dengan penulis yang lainnya memiliki
perbedaan. Tulisan-tulisan itu juga biasanya bersifat fonetis dengan tujuan
untuk kepentingan orang asing-bukan orang indonesia. Jadi dalam pengejaan
meiliki perbedaan. Ejaan di indonesia lahir karena pengaruh dari ejaan Romawi
di Semenanjng Malaya. Beberapa jenis ejaan yang ada dari jaman belenda hingga
sekarang ialah :
a.
Ejaan
baku pertama , di mulai pada tahun 1901 yang di susun oleh Ch. A. Van
Ophuijsen, yang di jabarkan melalui karyanya Kitab Logat Malajoe
b.
Ejaan
baku ke dua , ejaan ini di resmikan oleh Soewandi pada tanggal 19 Maret 1947,
dengan tujuan menyederhanakan Ejaan Van Ophuijsen
c.
Ejaan
baku ketiga dinamakan sistem Pembaharuan 1957, dengan tujuan resousi
penyempurnaan ejaan dalam kongres Bahasa Indonesia II di Medan.
d.
Ejaan
keempat bernama Ejaan Wilkinson. R.j. Wilkinson merupakan ketua panitia
Pemerintahan Persekutuan Tanah Melayu di Semenanjung Malaya.
e.
Ejaan
kelima, Ejaan Za’aba, ejan ini berbeda sedikit dengan ejaan Wilkinson yang diajarkan
di sekolah-sekolah melayu.
f.
Ejaan
keenam, Ejaan Fajar Asia. Ejaan ini di ciptakan oleh penulis Melayu tahun 50-an
yang di susun selama kependudukan Jepang.
g.
Ejaan
ketujuh, Ejaan melindo. Ejaan ini merupakan ejaan yang sama dengan ejaan Sistem
Pembaharuan karena tidak pernah terlaksana secara nyata.
h.
Ejaan kedelapan,
Ejaan Baru Bahasa Malaysia dan Ejaan Bru Bahasa Indonesia, kedua ejaan ini
memiliki nama yang berbeda tetapi isinya sama. Ejaan ini muncul ketika masa
Konfrontasi selesai.
i.
Ejaan
yang terakhir ialah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), yang diresmikan oleh
Peraturan Pemerintahan No. 57/1972.
Dari
kesembilaan ejaan di atas dapat disimpulkan bahwa penyatuan sistem ejaan
Melayu/Indonesia merupupakan sekandar kelanjutan dan pelaksanaan dari upaya
sebelumnya. Bahkan dari sudut konsep juga tidak ada sesuatu hal yang baru.
C. Bahasa Melayu Menuju ke Bahasa Indonesia
Pada saat persiapan Kongres Pemuda 1926,
panitia sepakat tentang garis besar rumusan Sumpah Pemuda. Tetapi mereka juga
masih mempermasalhakan tentang sebutan bahasa persatuan bahasa Indonesia itu
bahasa Melayu karena sebutan yang berbeda itu memiliki maksud yang sama. Pendapat
tersebut menurut M. Yamin (PaEni, 2009:37). Sedangkan menurut M. Tabrani
(PaEni, 2009:38) , ia mengusulkan supaya bahasa persatuan di sebut bahasa
Indonesia. Dari keputusan Kongres Pemuda pertama 30 April sampai 2 Mei 1926 dan
kemudian di resmikan pada tanggal 27 sampai 28 Oktober 1928 berupa Sumpah
Pemuda, sangat jelas juika bahasa persatuan itu Bahasa Melayu yang kemudian
diberi nama baru Bahasa Indonesia. Dan dari kejadian tesebut kesua tanggal
tersebut di gunakan sebagai tanggal penting bagi Indonesia. Tanggal 2 Mei di
gunakan sebagai hari lahir bangsa Indonesia dan pada tanggal 28 Oktober sebagai
hari Sumpah Pemuda hingga sekarang.
Sejak saat itu, bahasa melayu yang digunakan di
wilayah Indonesia sekarang mulai dinamai Bahasa Indonesia. Namun, secara resmi
penyebutan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia baru muncul pada
18 Agustus 1945 ketika konstitusi Indonesia diresmikan. Dari jumlah pemakainya
di Indonesia, sebenarnya bahasa melayu bukan bahasa terbesar. Bahasa Jawalah
yang merupakan bahasa terbesar dari segi pemakainya pada saat itu. Namun,
bahasa melayu dipilih sebagai bahasa Indonesia karena bahasa ini sudah menjadi
lingua franca atau bahasa pengantar di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara
sejak ribuan tahun lalu. Salah satu buktinya ialah catatan inskripsi di
Sojomerto, Jawa Tenggah yang menggunakan bahas Melayu kuna.
Bahasa
Melayu dipilih sebagai bahasa persatuan karena bahasa melayu sudah tersebar di
wilayah yang sekarang menjadi wilayah Melayu (Indonesia dan Malaysia). Dan
bahasa Melayu juga merupakan kebudayaan bagi Indonesia selain itu, bahasa
Indonesia sangatlah mudah tidak perlu menggunakan tingkatan bahasa lain.
Kemudian bahasa Melayu juga memiliki kemiripan dengan bahasa Indonesia yaitu
pengartian dan bahasanya hanya saja cara penyampaianya yang berbeda. Bahasa
Melayu di angkat menjadi bahasa Indonesia juga melalui beberapa faktor, yaitu :
1.
Bahasa melayu adalah
bahasa sederhana. Komunikatif, dijadikan bahasa yang menjadi ciri khas bagi
perdagangan dan pelayanan di pelabuhan Indonesia maupun di negara-negara luar
Indonesia.
2.
Bahasa
Melayu tidak mempunyai tingkatan-tingkatan bahasa seperti yang dimiliki oleh
bangsa lain.
3.
Bahasa
Melayu juga di jadikan sebagai kebudayaan.
Faktor-faktor
tersebut merupakan landasan atas pemilihan bahasa Melayu sebagai Bahasa
Indonesia. Dan bahasa ragam bahasa Indonesia juga sudah ada sejak zaman
kerajaan Sriwijaya hingga pada saat di cetuskanya Sumpah Pemuda. Ciri ragam
bahasa Indinesia yang lama juga masih di pengaruhi bahasa Melayu. Dan dari
situlah bahasa Melayu berkembang menjadi Bahasa Indonesia.
2.2 Perkembangan
Bahasa Indonesia Bisa Berpengaruh Terhadap Generasi Muda
Generasi muda zaman sekarang harus
pandai-pandai memilih bahasa untuk kehidupan sehari-hari. Karena seiring
berkembangnya zaman jenis bahasa juga semakin meningkat dan merajalela dalam
ruang lingkup kehidupan Dan banyak pula bahasa-bahasa gaul yang mempengaruhi
genersai muda Bangsa Indonesia ini. Dengan demikian pengguna bahasa yang tidak
baku secara tidak langsung akan meningkat dari waktu ke waktu. Lantas bagaimana
cara mengatsi permesalahan tersebut ? Begitu banyak cara yang dapat dilakukan
untuk mengatasi permasalahan bahasa di Indonesia.
Dengan cara
memantapkan hati para generasi muda, kita dapat membentuk kepribadian seseorang
agar mau mencintai, mempelajari dan mengembangkan bahasa Indonesia di kalangan
masyarakat. Secara tidak sadar pula pengembangan tersebut akan dilakukan, sebab
bahasa Indonesia adalah bahasa yang sanagt fenomenal dikalanngan masyarakat
bangsa ini. Pemantapan pemikiran ini
pula bersangkutan dengan komunikasi dan akal fikiran seseorang. Adapun
kemantapan bahasa dapat diamati berdasarkan mutu dan keterampilan dalam
menggunakan bahasa dikehidupan sehari-hari dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Mutu dan keterampilan berbahasa ini selain bersifat individual, juga di
pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, latar belakang pendidikan, minat
dan lingkungan.
Ukuran kemantapan
juga tidak dapat bersifat statis. Karena generasi muda juga harus mampu
,menyesuaikan diri dengan kehidupan yang ada disekelilingnya. Sebab setiap
perkembangan dan perubahan tidak dapat ditentukan waktunya secara langsung
melainkan beransur-ansur. Perkembangan itu secara jelas akan mempengaruhi dalam
perubahan dan perkembangana dalam ruang lingkup pendidikan dan pada generasi
muda di bangsa ini.
Di era globalisasi
juga bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan. Dan globalisasi juga
mengajarkan generasi muda agar pandai memilih dan mengambil antara bahasa yang
patut dipilih dan tidak. Sebab akhibat globalisasi pula bahasa Indonesi menjadi
sedikit kacau. Itu semua di sebabkanya terdapat bahasa-bahasa gaul dalam ruang
lingkup kehidupan, apalagi genersai muda yang sangat labil dan mudah
terpengaruh oleh hal-hal baru. Tetapi dengan adanya globalisasi pula generasi
muda dapat memperoleh ilmu yang semakin bertambah dan meningkat di bidang
bahasa Indonesia.
Dengan demikian, perkembangan
bahasa Indonesis untuk generasi muda juga dapat di amati dan dikembangkan nilai
positifnya. Sebab dengan perkembangan bahasa Indonesia generasi muda sekarang
juga dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan mudah. Karena sejak taman
kanak-kanak juga sudah mulai di ajarkan menggunakan bahasa Indonesi yang benar,
oleh karena itu ara penerus bangsa harus mampu menggunakan bahasa Indonesia
yang baik serta mempelajari lebih dalam lagi dan mengamalkan kepada masyarakat
yang mungkin tempat tinggalnya masih belum mengenal bahasa Indonesia yang baik.
2.3 Manfaat Bahasa
Indonesia Bagi Generasi Muda
Manfaat bahasa indonesia sangatlah banyak
untuk generasi muda. Bukan hanya untuk generasi muda melainkan untuk semua
kalangan dan juga masyarakat di Indonesia ini. Dengan adanya bahasa Indonesia
genersi muda akan semakin maju di dalam segala bidang apalagi dalam bidang
pendidikan. Manfaat bahasa Indonesia bagi genersi muda antara lain sebagai
berikut :
a.
Bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasai
Dengan bahasa
Indonesia sebagai alat komnikikasi akan memudahkan dalam berinteraksi antara
satu dengan yang lainya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan komunikasi semua
orang dapat menyampaikan informasi ataupun pikiran kepada orang lain. Dan
dengan alat komunikasi ini pula semua orang dapat mewarisi segala sesuatu yang
telah dicapai oleh nenek moyang. Bahasa indonesia merupakan media komunikasi
yeng berbetuk lisan maupun tulisan.
b.
Bahasa
indonesia sebagai media pengantar dalam pendidikan
Kedudukan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman
kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus
berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku
yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu
dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan dan teknolologi.
c.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi
kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala
upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun
tulis.
d.
Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan
kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui
buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media
cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan
tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu
sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.
e.
Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat
Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintah,
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
Dan masih banyak lagi manfaat bahasa
indonesia bagi kaum muda. Dengan demikian bahasa Indonesia akan mendominasai
dalam kelangsungan hidup generasi muda. Sebab bahasa Indonesia sangatlah
pendting dipelajari dan diterapkan dalam kelangsungan hidup. Dari segala bidang
yang ada di Indonesia ini pastilah membutuhkan bahasa Indonesia, maka dari
situlah hendaknya para kaum muda memanfaatkan bahasa Indonesi dngan sebaik
mungkin dan semaksimal mungkin. Agar bahasa Indonesi menjadi bahasa yang lebih
maju dan semakin tinggi drajatnya dikalangan masyarakat Indonesia.
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Perkembangan bahasa Indonesia di Indonesia
merupakan bukti bahwa bahasa Indonesia mengalami perubahan dari tahun ke
tahun. Perubahan bahasa Indonesia
merupakan langkah awal menuju proses bahasa yang baik bagi bangsa dan negara
Indonesia ini. Perubahan bahasa Indonesi melalui beberapa proses yaitu kongres
bahasa Indonesi, pembaharuan Ejaan dan proses dari bahasa Melayu menuju bahasa
Indonesia. Dengan terjadinya ketiga proses tersebut bahasa Indonesia menjadi
maju dan menjadi bahasa yang resmi dan menjadi bahasa negara.
Perkembangan
bahasa Indonesia juga sangat berpengaruh bagi generasi muda, sebab dengan adanya
perkembangan bahasa Indonesia yang maju, generasi muda akan mengikuti
oerkembangan tersebut. Generasi muda juga sangat perperan penting bagi kelangsungan
perkembangan bahasa Indonesia kelak. Sebab generasi muda pula yang nanti akan
menjunjung dan mengharumkan bahasa Indoneia ini. Seta generasi muda pula yang
nanti akan memperjuangkan bahasaini menjadi bahasa yang lebih maju lagi dari
pada sekarang.
Bahasa
Indonesia juga sangat bermanfaat bagi generasi muda. Bahasa Indonesia sangatlah
dominan dalam kegistan belajar mengajar, karena dalam segala bidang
pembelajaran bahasa Indonesia selalu digunakan. Sebab bahasa Indonesi merupakan bahasa yang
digunakan dalam dunia pendidikan dari mulai taman kanak-kanak hingga mahasiswa.
Bahasa Indonesia juga merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
yang berupa lisan maupun tulisan.
3.2 Saran
Jangan pernah malu menggunakan bahasa
Indonesia, sebab bahasa Indonesia merupakan bahasa kita dan bahasa Indonesia
juga merupakan bahasa negara kita. Dan jangan lupa belajar bahasa Indonesai,
sebab bahasa Indonesia sangatlah berguna bagi kehidupan sekarang dan kelak.
Dengan kita belajat bahasa Indonesia setidaknya kita sudah menghargai
perjuangan para pemuda dulu dalam menjunjung bahasa Indonesia. Serta jangan
pernah lupa untuk mengamalkan bahasa Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN
Alwi,
H. 2011. Bahasa Indonesia Pemakai dan
Pemakainya. Jakarta: Pusat Bahasa.
Ikrtam, A., dkk.
2009. Sejarah Kedubayaan Indonesia.
Jakarta: Rajawali Pers.
Muslich, M. Oka,
I.G.N. 2010. Perencanaa Bahasa Indonesia
Pada Era Global. Jakarta:
Bumi Aksara.
http://facebook.com/PT.intan
pariwara denpasar, (online), diakses pada 30-11-2013