Sabtu, 21 Desember 2013

PENGARUH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAJUAN BANGSA di BIDANG BAHASA


PENGARUH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAJUAN BANGSA di BIDANG BAHASA

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
                           Bahasa adalah salah satu kemampuan alamiah yang di anugerahkan kepada manusia. Sedemikian alamiahnya sampai manusia dengan menyadari bahwa tanpa bahasa, manusia tidak mungkin mempunyai peradaban yang didalamnya terdapat agama, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia  merupakan kepemilikan yang lekat secara biologis pada manusia karena hampir semua kegiatan manusia memerlukan bahasa Indonesia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesis sangat diperlukan untuk aktifitas manusia. Keanekaragaman bahasa di Indonesia hendaknya dilihat sebagai sebuah kekuatan.
                          Dulunya bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Karena bimbang, para pemuda melakukan kongres untuk mendapatkan bahasa Persatuan untuk bangsa Indonesia ini. Walaupun setelah di lakukanya kongres tersebut, para pemuda masih bimbang dengan bahasa persatuanbangsa ini.  Dengan M. Tabrani (PaEni, 2009:38) mengusulkan dengan bahasa persatuan itu di sebut Bahasa Indonesia. Dan pada tanggal 2 Mei 1926 M.Yamin (PaEni, 2009:38) menyetujunya walau dengan berat hati. Bersangkutan dengan di adakanya kogres para pemuda indonesia juga mengusulkan untuk di adakanya pembaharuan ejaan. Pembaharuan ejaan bertujuan untuk tidak menyulitkan dalam berpendapat. Setelah kongres bahasa selesai Pemerintah Republik Indonesia langsung meresmikan dan para pemuda banyak yang menyetujuinya , maka di sebutlah Bahasa Indonesia.
                           Bahasa Indonesi sangat berpengaruh dalam berbagai bidang, aspek, dan juga perkembangan bangsa, terutama pada bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan bahasa Indonesia juga di gunakan sebagai bahasa untuk media pembelajaran sehari-hari. Dalam upaya pendidikan bahasa, pastinya akan mengajarkan tentang perkembangan Bahasa indonesia. Bahasa indonesia juga termasuk bahasa yang resmi. Bahasa Indonesia juga di gunakan untuk sarana komunikasi di berbagai daerah yang berada di Indonesia. Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
                           Perkembangan bahasa Indonesia mulai di kenal oleh bangsa setelah proklamasi kemerdekaan, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Hingga sekarang Bahasa Indonesia berkembang menjadi bahasa negara dan sebagai  jati diri bangasa. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak hingga perkuliyahan, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
                          Kemajuan perkembangan bangsa memliki peran positif dan negatif untuk para pemuda generasi bangsa. Dampak positifdari perubahan bahasa Indonesia diantaranya, alih kode, penyingkatan kata-kata bahasa Indonesia, dam munculnya ragam bahasa slang. Sedangkan dampak negaif munculnya kekhawatiran tidak mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bukti dari dampak negatif itu adalah terpengaruhnya para generasi bangasa oleh bahasa-bahasa gaul dikalangan remaja sekarang. Tetapi masih banyak pula para generasi bangsa yang mengunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sebab mereka benar-benar memperhatikan tata bahasa dalam pendidikan Bahasa Indonesia.
                          Dengan perkembangan yang sangat maju para pemuda bisa mengikuti arus perkembangan global pada jaman sekarang. Perkembangan bahasa Indonesia pada era globalisasai sangat berkembang pesat di kalangan masyarakat. Masyarakat pula yang harus membantu para anak didiknya untuk memajukan perkembangan bahasa di Indonesia ini. Generasi muda pula yang nanti harus bisa memajukan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang sangat terkenal di kalangan dunia.
                          Untuk memajukan bahasa indonesia para generasi muda harus memiliki pengetahuan yang di dapat dari para pemuda dahulu. Dan generasi muda juga masih harus memperjuankan Bahasa Indonesia selayaknya para pemuda dahulu yang memperjuankan Bahasa Indonesia. Walaupun dengan cara yang berbeda, tetapi semangat para generasi muda harus memiliki semangat perjuangan yang sama dengan para pemuda dahulu. Dengan demikian Bahasa Indonesia akan mengalami perubahan secara cepat di bidang pendidikan dan yang lainya.





1.2 Rumusan masalah
                    Adapun rumusan masalah dijabarkan sebagai berikut.
  1. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia ?
  2. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia bisa berpengaruh terhadap generasi muda ?
  3. Bagaimana manfaat bahasa Indonesia bagi genersi muda ?


1.3 Tujuan masalah
      Adapun tujuan masalah dijabarkan sebagai berikut.
  1. Untuk mendiskripsikan perkembangan Bahasa Indonesia.
  2. Untuk mendiskripsikan perkembangan Bahasa Indonesia terhadap generasi muda.
  3. Untuk mendiskripsikan manfaat Bahasa Indonesia bagi generasi muda.


2. PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Bahasa Indonesia
                          Bahasa Indonesia adalah bahasa yang resmi dan merupakan bahasa Republik Indonesia. Penggunaan Bahasa Indonesia diresmikan setelah proklamasi kemerdekaan bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Hingga sekarang Bahasa Indonesia berkembang menjadi bahasa negara dan sebagai  jati diri bangasa. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak hingga perkuliyahan, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Bahasa Indonesi sangat berpengaruh dalam berbagai bidang, aspek, dan juga perkembangan bangsa, terutama pada bidang pendidikan.
                           Sebelum menjadi bahasa Negara dan sebelum menjadi jati diri bangasa, bahasa Indonesia harus melewati beberapa aspek terlebih dahulu. Aspek tersebut antara lain Kongres Bahasa Indonesia, Pembaharuan Ejaan 1972, dan Bahasa Melayu Menuju ke Bahasa Indonesia. Proses dalam ke tiga aspek tersebut berlangsung sangatlah lama. Karena membangun sebuah bangsa dengan menggunakan bahasa yang baik bukanlah hal mudah. Dengan di terapkanya beberapa aspek tersebut, sewajarnya jika muncul banyak persoalan karena terkait dengan kemajemukan. Dalam keadaan ini bahasa Indonesia sangat membantu dalam menyatukan masyarakat Indonesia sebagai sebuah bangsa yang baik.


A.    Kongres Bahasa Indonesia
                          Kongres Bahasa Indonesia adalah pertemuan rutin 5 tahunan yang diadakan oleh pemerintah dan praktisi bahasa dan sastra Indonesia untuk membahas Bahasa Indonesia dan perkembangannya. Kongres ini pertama kali diadakan di kota Solo pada tahun 1938. Pada mulanya kongres diadakan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang terjadi pada tahun 1928, selanjutnya ajang ini tidak hanya untuk memperingati Sumpah Pemuda tetapi juga untuk membahas perkembangan bahasa dan sastra Indonesia dan rencana pengembangannya       Sejak 1978, kongres bahasa sudah tampak menjadi tradisi dalam pembinaan dan perkembangan bahasa di Indonesia.  Namun sekarang banyak juga yang hampir lupa akan kongres yang di selenggarakan dan hadiri sekarang ini memiliki suasana yang sangat berlainan dengan kedua kongres, kongres pertama yaitu Kongres I tahun 1938 dan Kongres II pada tahun 1954. Suasana kongres pertama sungguh sangat berbeda dengan Kongres yang lainya. Karena Kongres pertama di selenggarakan sebelum kemerdekaan dan atas praaksara perorangan. Dan Kongres II di adakan setelah kemerdekaan serta yang mengadakan adalah pemerintah. Jadi Kongres yang ke II lebih teratur dan terarah.
                          Dalam  Kongres pemuda tahun 1928, sudah di sepakati bahwa Bahasa Indonesia menjadi bahasa Persatuan bangsa. Dengan kesepakatan tersebut bahasa Indonesia di gunakan di segala bidang kehidupan, misalnya dalam pers, agama , surat menyurat danm pendidikan. Tetapi kemajuan bahasa Indonesia pada waktu itu tidak sebanding dengan usaha pengasuh bahasa , karena ada kesan umum bahwa bahasa Indonesia cukup kacau.
                          Menurut Mr. Soemanang (PaEni, 2009:11) dalam suratnya, pencetus Kongres Bahasa Indonesia aialah Raden Mas Soedardjo Tjokrosiswono, wartawan harian Soerama Oemoem Surabaya, sangat sering menciptakan istilah-istilah baru dan sangat tidak puas dengan menggunakan bahasa dalam surat kabar cina. Dalam suatu obrolan, soedarjo menanyakan kepada Soemanang bagaimana nika di adakana Kongres Bahasa Indonesia. Soemanang kemudian menyanggupi dan menghubungi toko-tokoh di Solo dan kaum terpelajar di Jakarta. Mereka berdua berhasil meyakinkan para penulis yang tergabung dalam Poedjangga Baroe serta para penulis, gueu dan peminat-peminat lain. Jadi Kongres itu bukanlah ahli bahasa profesional melinkan wartawan pecinta bahasa Indonesia.
                           Tetapi tidak semua pihak Indonesia menyambut baik Kongres ini. Begitu banyak konflik ada saat Kongres itu berlangsung. Apalagi pihak belanda, mereka sangat spektif terhadap masa depan bahasa Indonesia. Salah satu hasil Kongres yang di pimpin oleh M. Hoesni Thamrin memutuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam pandangan umum, hal itu menimbulkan reaksi yang negatif dari para penjajah. Seterlah konflik-konflik yang terjadi kongres Bbahasa Indonesia I di putuskan supaya di adakanya Kongres Bahasa Indonesia II, tetapi baru setelah merdeka Kongres tersebut di adakan lagi di Medan dan bertepatan pada hari Sumpah Pemuda. Di medan di susun panitia-panitia penerima Kongres serta para penasihat yang terdiri atas tokoh-tokoh kota medan.
                          Sama seperti Kongres Bahasa Indonesia I, Kongres ini merupakan peristiwa yang bukan hanya menyangkutkan para ahli bahasa melainkan juga masyarakat luas hingga Presiden suekarno sendiri yang membuka Kongres ini yang bertempatkan di Gedung Kesenian Medan. Kongres ini merupakan peristiwa besar bagi masyarakat medan. Kegiatanya bukan hanya Kongres melainkan juga pembenaran buku dan malam kesenian dari Aceh Sumatra Utara.  Hasil Kongres Bahasa Indonesia II ialah di ajukanya pembaharuan Ejaan . Kongres ini juga menyarankan supaya di adakanya istilah ilmiah internasional dan di adakanya penggalian isltilah dari bahasa Daerah ke bahasa yang Serumpung.
                          Kepurtusan Kongres tersebut tidak tinggal menjadi keputusan, melinkan Pemerintah Republik Indonesia bener-bener menyusun panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia. Dengan sejarahnya yang panjang, hasil panitia ini menjadi Embrio Ejaan yang disempurnakan dan di resmikan pada tahun 1972.


B.     Pembaharuan Ejaan 1972
                      Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memperkenalkan pembaharuan Ejaan bertujuan agar memodernisasi sistem Ejaan yang telah ada dan menjatukan ejaan Indonesia dengan Ejaan Malaysia. Sistem itu di umumkan secara resmi pada 17 Agustus 1972 oleh Presiden Suekarno. Dalam enam tahun, membuktikan bahwa berbagai masalah dalam membentuk ejaan bahasa Indoinesia memiliki sistem tradisional. Di samping itu juga terbukti bahwa penciptaan ejaan baru yang di dasarkan pada kaidah-kaidah lingustik lebih mudah dari  pada upaya menerapkannya ke dalam praktik pelaksaan yang sebenarnya.
                           Ejaan memiliki tempat yang unik dalam pengembangan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Karena penulisan bahasa melayu dalam huruf Romawi antara penulis satu dengan penulis yang lainnya memiliki perbedaan. Tulisan-tulisan itu juga biasanya bersifat fonetis dengan tujuan untuk kepentingan orang asing-bukan orang indonesia. Jadi dalam pengejaan meiliki perbedaan. Ejaan di indonesia lahir karena pengaruh dari ejaan Romawi di Semenanjng Malaya. Beberapa jenis ejaan yang ada dari jaman belenda hingga sekarang ialah :
a.       Ejaan baku pertama , di mulai pada tahun 1901 yang di susun oleh Ch. A. Van Ophuijsen, yang di jabarkan melalui karyanya Kitab Logat Malajoe
b.      Ejaan baku ke dua , ejaan ini di resmikan oleh Soewandi pada tanggal 19 Maret 1947, dengan tujuan menyederhanakan Ejaan Van Ophuijsen
c.       Ejaan baku ketiga dinamakan sistem Pembaharuan 1957, dengan tujuan resousi penyempurnaan ejaan dalam kongres Bahasa Indonesia II di Medan.
d.      Ejaan keempat bernama Ejaan Wilkinson. R.j. Wilkinson merupakan ketua panitia Pemerintahan Persekutuan Tanah Melayu di Semenanjung Malaya.
e.       Ejaan kelima, Ejaan Za’aba, ejan ini berbeda sedikit dengan ejaan Wilkinson yang diajarkan di sekolah-sekolah melayu.
f.       Ejaan keenam, Ejaan Fajar Asia. Ejaan ini di ciptakan oleh penulis Melayu tahun 50-an yang di susun selama kependudukan Jepang.
g.      Ejaan ketujuh, Ejaan melindo. Ejaan ini merupakan ejaan yang sama dengan ejaan Sistem Pembaharuan karena tidak pernah terlaksana secara nyata.
h.      Ejaan kedelapan, Ejaan Baru Bahasa Malaysia dan Ejaan Bru Bahasa Indonesia, kedua ejaan ini memiliki nama yang berbeda tetapi isinya sama. Ejaan ini muncul ketika masa Konfrontasi selesai.
i.        Ejaan yang terakhir ialah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), yang diresmikan oleh Peraturan Pemerintahan No. 57/1972.
                          Dari kesembilaan ejaan di atas dapat disimpulkan bahwa penyatuan sistem ejaan Melayu/Indonesia merupupakan sekandar kelanjutan dan pelaksanaan dari upaya sebelumnya. Bahkan dari sudut konsep juga tidak ada sesuatu hal yang baru.
C.  Bahasa Melayu Menuju ke Bahasa Indonesia
                     Pada saat persiapan Kongres Pemuda 1926, panitia sepakat tentang garis besar rumusan Sumpah Pemuda. Tetapi mereka juga masih mempermasalhakan tentang sebutan bahasa persatuan bahasa Indonesia itu bahasa Melayu karena sebutan yang berbeda itu memiliki maksud yang sama. Pendapat tersebut menurut M. Yamin (PaEni, 2009:37). Sedangkan menurut M. Tabrani (PaEni, 2009:38) , ia mengusulkan supaya bahasa persatuan di sebut bahasa Indonesia. Dari keputusan Kongres Pemuda pertama 30 April sampai 2 Mei 1926 dan kemudian di resmikan pada tanggal 27 sampai 28 Oktober 1928 berupa Sumpah Pemuda, sangat jelas juika bahasa persatuan itu Bahasa Melayu yang kemudian diberi nama baru Bahasa Indonesia. Dan dari kejadian tesebut kesua tanggal tersebut di gunakan sebagai tanggal penting bagi Indonesia. Tanggal 2 Mei di gunakan sebagai hari lahir bangsa Indonesia dan pada tanggal 28 Oktober sebagai hari Sumpah Pemuda hingga sekarang.
                                   Sejak saat itu, bahasa melayu yang digunakan di wilayah Indonesia sekarang mulai dinamai Bahasa Indonesia. Namun, secara resmi penyebutan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia baru muncul pada 18 Agustus 1945 ketika konstitusi Indonesia diresmikan. Dari jumlah pemakainya di Indonesia, sebenarnya bahasa melayu bukan bahasa terbesar. Bahasa Jawalah yang merupakan bahasa terbesar dari segi pemakainya pada saat itu. Namun, bahasa melayu dipilih sebagai bahasa Indonesia karena bahasa ini sudah menjadi lingua franca atau bahasa pengantar di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara sejak ribuan tahun lalu. Salah satu buktinya ialah catatan inskripsi di Sojomerto, Jawa Tenggah yang menggunakan bahas Melayu kuna.
                          Bahasa Melayu dipilih sebagai bahasa persatuan karena bahasa melayu sudah tersebar di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Melayu (Indonesia dan Malaysia). Dan bahasa Melayu juga merupakan kebudayaan bagi Indonesia selain itu, bahasa Indonesia sangatlah mudah tidak perlu menggunakan tingkatan bahasa lain. Kemudian bahasa Melayu juga memiliki kemiripan dengan bahasa Indonesia yaitu pengartian dan bahasanya hanya saja cara penyampaianya yang berbeda. Bahasa Melayu di angkat menjadi bahasa Indonesia juga melalui beberapa faktor, yaitu :
1.      Bahasa melayu adalah bahasa sederhana. Komunikatif, dijadikan bahasa yang menjadi ciri khas bagi perdagangan dan pelayanan di pelabuhan Indonesia maupun di negara-negara luar Indonesia.
2.      Bahasa Melayu tidak mempunyai tingkatan-tingkatan bahasa seperti yang dimiliki oleh bangsa lain.
3.      Bahasa Melayu juga di jadikan sebagai kebudayaan.
         Faktor-faktor tersebut merupakan landasan atas pemilihan bahasa Melayu sebagai Bahasa Indonesia. Dan bahasa ragam bahasa Indonesia juga sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya hingga pada saat di cetuskanya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indinesia yang lama juga masih di pengaruhi bahasa Melayu. Dan dari situlah bahasa Melayu berkembang menjadi Bahasa Indonesia.

2.2 Perkembangan Bahasa Indonesia Bisa Berpengaruh Terhadap Generasi Muda
                     Generasi muda zaman sekarang harus pandai-pandai memilih bahasa untuk kehidupan sehari-hari. Karena seiring berkembangnya zaman jenis bahasa juga semakin meningkat dan merajalela dalam ruang lingkup kehidupan Dan banyak pula bahasa-bahasa gaul yang mempengaruhi genersai muda Bangsa Indonesia ini. Dengan demikian pengguna bahasa yang tidak baku secara tidak langsung akan meningkat dari waktu ke waktu. Lantas bagaimana cara mengatsi permesalahan tersebut ? Begitu banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan bahasa di Indonesia.
                           Dengan cara memantapkan hati para generasi muda, kita dapat membentuk kepribadian seseorang agar mau mencintai, mempelajari dan mengembangkan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat. Secara tidak sadar pula pengembangan tersebut akan dilakukan, sebab bahasa Indonesia adalah bahasa yang sanagt fenomenal dikalanngan masyarakat bangsa  ini. Pemantapan pemikiran ini pula bersangkutan dengan komunikasi dan akal fikiran seseorang. Adapun kemantapan bahasa dapat diamati berdasarkan mutu dan keterampilan dalam menggunakan bahasa dikehidupan sehari-hari dalam bentuk lisan maupun tulisan. Mutu dan keterampilan berbahasa ini selain bersifat individual, juga di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, latar belakang pendidikan, minat dan lingkungan.
                           Ukuran kemantapan juga tidak dapat bersifat statis. Karena generasi muda juga harus mampu ,menyesuaikan diri dengan kehidupan yang ada disekelilingnya. Sebab setiap perkembangan dan perubahan tidak dapat ditentukan waktunya secara langsung melainkan beransur-ansur. Perkembangan itu secara jelas akan mempengaruhi dalam perubahan dan perkembangana dalam ruang lingkup pendidikan dan pada generasi muda di bangsa ini.
                           Di era globalisasi juga bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan. Dan globalisasi juga mengajarkan generasi muda agar pandai memilih dan mengambil antara bahasa yang patut dipilih dan tidak. Sebab akhibat globalisasi pula bahasa Indonesi menjadi sedikit kacau. Itu semua di sebabkanya terdapat bahasa-bahasa gaul dalam ruang lingkup kehidupan, apalagi genersai muda yang sangat labil dan mudah terpengaruh oleh hal-hal baru. Tetapi dengan adanya globalisasi pula generasi muda dapat memperoleh ilmu yang semakin bertambah dan meningkat di bidang bahasa Indonesia.
                           Dengan demikian, perkembangan bahasa Indonesis untuk generasi muda juga dapat di amati dan dikembangkan nilai positifnya. Sebab dengan perkembangan bahasa Indonesia generasi muda sekarang juga dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan mudah. Karena sejak taman kanak-kanak juga sudah mulai di ajarkan menggunakan bahasa Indonesi yang benar, oleh karena itu ara penerus bangsa harus mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik serta mempelajari lebih dalam lagi dan mengamalkan kepada masyarakat yang mungkin tempat tinggalnya masih belum mengenal bahasa Indonesia yang baik.

2.3 Manfaat Bahasa Indonesia Bagi Generasi Muda
                     Manfaat bahasa indonesia sangatlah banyak untuk generasi muda. Bukan hanya untuk generasi muda melainkan untuk semua kalangan dan juga masyarakat di Indonesia ini. Dengan adanya bahasa Indonesia genersi muda akan semakin maju di dalam segala bidang apalagi dalam bidang pendidikan. Manfaat bahasa Indonesia bagi genersi muda antara lain sebagai berikut :
a.       Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasai
Dengan bahasa Indonesia sebagai alat komnikikasi akan memudahkan dalam berinteraksi antara satu dengan yang lainya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan komunikasi semua orang dapat menyampaikan informasi ataupun pikiran kepada orang lain. Dan dengan alat komunikasi ini pula semua orang dapat mewarisi segala sesuatu yang telah dicapai oleh nenek moyang. Bahasa indonesia merupakan media komunikasi yeng berbetuk lisan maupun tulisan.

b.      Bahasa indonesia sebagai media pengantar dalam pendidikan
 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi.
c.       Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
d.      Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.
e.       Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah,
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
                          Dan masih banyak lagi manfaat bahasa indonesia bagi kaum muda. Dengan demikian bahasa Indonesia akan mendominasai dalam kelangsungan hidup generasi muda. Sebab bahasa Indonesia sangatlah pendting dipelajari dan diterapkan dalam kelangsungan hidup. Dari segala bidang yang ada di Indonesia ini pastilah membutuhkan bahasa Indonesia, maka dari situlah hendaknya para kaum muda memanfaatkan bahasa Indonesi dngan sebaik mungkin dan semaksimal mungkin. Agar bahasa Indonesi menjadi bahasa yang lebih maju dan semakin tinggi drajatnya dikalangan masyarakat Indonesia.

3.      Penutup
3.1  Kesimpulan
                            Perkembangan bahasa Indonesia di Indonesia merupakan bukti bahwa bahasa Indonesia mengalami perubahan dari tahun ke tahun.  Perubahan bahasa Indonesia merupakan langkah awal menuju proses bahasa yang baik bagi bangsa dan negara Indonesia ini. Perubahan bahasa Indonesi melalui beberapa proses yaitu kongres bahasa Indonesi, pembaharuan Ejaan dan proses dari bahasa Melayu menuju bahasa Indonesia. Dengan terjadinya ketiga proses tersebut bahasa Indonesia menjadi maju dan menjadi bahasa yang resmi dan menjadi bahasa negara.
                           Perkembangan bahasa Indonesia juga sangat berpengaruh bagi generasi muda, sebab dengan adanya perkembangan bahasa Indonesia yang maju, generasi muda akan mengikuti oerkembangan tersebut. Generasi muda juga sangat perperan penting bagi kelangsungan perkembangan bahasa Indonesia kelak. Sebab generasi muda pula yang nanti akan menjunjung dan mengharumkan bahasa Indoneia ini. Seta generasi muda pula yang nanti akan memperjuangkan bahasaini menjadi bahasa yang lebih maju lagi dari pada sekarang.
                           Bahasa Indonesia juga sangat bermanfaat bagi generasi muda. Bahasa Indonesia sangatlah dominan dalam kegistan belajar mengajar, karena dalam segala bidang pembelajaran bahasa Indonesia selalu digunakan.  Sebab bahasa Indonesi merupakan bahasa yang digunakan dalam dunia pendidikan dari mulai taman kanak-kanak hingga mahasiswa. Bahasa Indonesia juga merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari yang berupa lisan maupun tulisan.

3.2   Saran
         Jangan pernah malu menggunakan bahasa Indonesia, sebab bahasa Indonesia merupakan bahasa kita dan bahasa Indonesia juga merupakan bahasa negara kita. Dan jangan lupa belajar bahasa Indonesai, sebab bahasa Indonesia sangatlah berguna bagi kehidupan sekarang dan kelak. Dengan kita belajat bahasa Indonesia setidaknya kita sudah menghargai perjuangan para pemuda dulu dalam menjunjung bahasa Indonesia. Serta jangan pernah lupa untuk mengamalkan bahasa Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN

Alwi, H. 2011. Bahasa Indonesia Pemakai dan Pemakainya. Jakarta: Pusat Bahasa.
Ikrtam, A., dkk. 2009. Sejarah Kedubayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Muslich, M. Oka, I.G.N. 2010. Perencanaa Bahasa Indonesia Pada Era Global.                  Jakarta: Bumi Aksara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia, (online), di akses 28-11-2013.
http://evillaugh.blogspot.com, (online), diakses pada 29-11-2013.
http://ejaanindonesia.blogspot.com, (online), diakses pada 29-11-2013
http://facebook.com/PT.intan pariwara denpasar, (online), diakses pada 30-11-2013






















PENGARUH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAJUAN BANGSA di BIDANG BAHASA


PENGARUH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAJUAN BANGSA di BIDANG BAHASA

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
                           Bahasa adalah salah satu kemampuan alamiah yang di anugerahkan kepada manusia. Sedemikian alamiahnya sampai manusia dengan menyadari bahwa tanpa bahasa, manusia tidak mungkin mempunyai peradaban yang didalamnya terdapat agama, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia  merupakan kepemilikan yang lekat secara biologis pada manusia karena hampir semua kegiatan manusia memerlukan bahasa Indonesia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesis sangat diperlukan untuk aktifitas manusia. Keanekaragaman bahasa di Indonesia hendaknya dilihat sebagai sebuah kekuatan.
                          Dulunya bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Karena bimbang, para pemuda melakukan kongres untuk mendapatkan bahasa Persatuan untuk bangsa Indonesia ini. Walaupun setelah di lakukanya kongres tersebut, para pemuda masih bimbang dengan bahasa persatuanbangsa ini.  Dengan M. Tabrani (PaEni, 2009:38) mengusulkan dengan bahasa persatuan itu di sebut Bahasa Indonesia. Dan pada tanggal 2 Mei 1926 M.Yamin (PaEni, 2009:38) menyetujunya walau dengan berat hati. Bersangkutan dengan di adakanya kogres para pemuda indonesia juga mengusulkan untuk di adakanya pembaharuan ejaan. Pembaharuan ejaan bertujuan untuk tidak menyulitkan dalam berpendapat. Setelah kongres bahasa selesai Pemerintah Republik Indonesia langsung meresmikan dan para pemuda banyak yang menyetujuinya , maka di sebutlah Bahasa Indonesia.
                           Bahasa Indonesi sangat berpengaruh dalam berbagai bidang, aspek, dan juga perkembangan bangsa, terutama pada bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan bahasa Indonesia juga di gunakan sebagai bahasa untuk media pembelajaran sehari-hari. Dalam upaya pendidikan bahasa, pastinya akan mengajarkan tentang perkembangan Bahasa indonesia. Bahasa indonesia juga termasuk bahasa yang resmi. Bahasa Indonesia juga di gunakan untuk sarana komunikasi di berbagai daerah yang berada di Indonesia. Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
                           Perkembangan bahasa Indonesia mulai di kenal oleh bangsa setelah proklamasi kemerdekaan, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Hingga sekarang Bahasa Indonesia berkembang menjadi bahasa negara dan sebagai  jati diri bangasa. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak hingga perkuliyahan, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
                          Kemajuan perkembangan bangsa memliki peran positif dan negatif untuk para pemuda generasi bangsa. Dampak positifdari perubahan bahasa Indonesia diantaranya, alih kode, penyingkatan kata-kata bahasa Indonesia, dam munculnya ragam bahasa slang. Sedangkan dampak negaif munculnya kekhawatiran tidak mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bukti dari dampak negatif itu adalah terpengaruhnya para generasi bangasa oleh bahasa-bahasa gaul dikalangan remaja sekarang. Tetapi masih banyak pula para generasi bangsa yang mengunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sebab mereka benar-benar memperhatikan tata bahasa dalam pendidikan Bahasa Indonesia.
                          Dengan perkembangan yang sangat maju para pemuda bisa mengikuti arus perkembangan global pada jaman sekarang. Perkembangan bahasa Indonesia pada era globalisasai sangat berkembang pesat di kalangan masyarakat. Masyarakat pula yang harus membantu para anak didiknya untuk memajukan perkembangan bahasa di Indonesia ini. Generasi muda pula yang nanti harus bisa memajukan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang sangat terkenal di kalangan dunia.
                          Untuk memajukan bahasa indonesia para generasi muda harus memiliki pengetahuan yang di dapat dari para pemuda dahulu. Dan generasi muda juga masih harus memperjuankan Bahasa Indonesia selayaknya para pemuda dahulu yang memperjuankan Bahasa Indonesia. Walaupun dengan cara yang berbeda, tetapi semangat para generasi muda harus memiliki semangat perjuangan yang sama dengan para pemuda dahulu. Dengan demikian Bahasa Indonesia akan mengalami perubahan secara cepat di bidang pendidikan dan yang lainya.





1.2 Rumusan masalah
                    Adapun rumusan masalah dijabarkan sebagai berikut.
  1. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia ?
  2. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia bisa berpengaruh terhadap generasi muda ?
  3. Bagaimana manfaat bahasa Indonesia bagi genersi muda ?


1.3 Tujuan masalah
      Adapun tujuan masalah dijabarkan sebagai berikut.
  1. Untuk mendiskripsikan perkembangan Bahasa Indonesia.
  2. Untuk mendiskripsikan perkembangan Bahasa Indonesia terhadap generasi muda.
  3. Untuk mendiskripsikan manfaat Bahasa Indonesia bagi generasi muda.


2. PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Bahasa Indonesia
                          Bahasa Indonesia adalah bahasa yang resmi dan merupakan bahasa Republik Indonesia. Penggunaan Bahasa Indonesia diresmikan setelah proklamasi kemerdekaan bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Hingga sekarang Bahasa Indonesia berkembang menjadi bahasa negara dan sebagai  jati diri bangasa. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak hingga perkuliyahan, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Bahasa Indonesi sangat berpengaruh dalam berbagai bidang, aspek, dan juga perkembangan bangsa, terutama pada bidang pendidikan.
                           Sebelum menjadi bahasa Negara dan sebelum menjadi jati diri bangasa, bahasa Indonesia harus melewati beberapa aspek terlebih dahulu. Aspek tersebut antara lain Kongres Bahasa Indonesia, Pembaharuan Ejaan 1972, dan Bahasa Melayu Menuju ke Bahasa Indonesia. Proses dalam ke tiga aspek tersebut berlangsung sangatlah lama. Karena membangun sebuah bangsa dengan menggunakan bahasa yang baik bukanlah hal mudah. Dengan di terapkanya beberapa aspek tersebut, sewajarnya jika muncul banyak persoalan karena terkait dengan kemajemukan. Dalam keadaan ini bahasa Indonesia sangat membantu dalam menyatukan masyarakat Indonesia sebagai sebuah bangsa yang baik.


A.    Kongres Bahasa Indonesia
                          Kongres Bahasa Indonesia adalah pertemuan rutin 5 tahunan yang diadakan oleh pemerintah dan praktisi bahasa dan sastra Indonesia untuk membahas Bahasa Indonesia dan perkembangannya. Kongres ini pertama kali diadakan di kota Solo pada tahun 1938. Pada mulanya kongres diadakan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang terjadi pada tahun 1928, selanjutnya ajang ini tidak hanya untuk memperingati Sumpah Pemuda tetapi juga untuk membahas perkembangan bahasa dan sastra Indonesia dan rencana pengembangannya       Sejak 1978, kongres bahasa sudah tampak menjadi tradisi dalam pembinaan dan perkembangan bahasa di Indonesia.  Namun sekarang banyak juga yang hampir lupa akan kongres yang di selenggarakan dan hadiri sekarang ini memiliki suasana yang sangat berlainan dengan kedua kongres, kongres pertama yaitu Kongres I tahun 1938 dan Kongres II pada tahun 1954. Suasana kongres pertama sungguh sangat berbeda dengan Kongres yang lainya. Karena Kongres pertama di selenggarakan sebelum kemerdekaan dan atas praaksara perorangan. Dan Kongres II di adakan setelah kemerdekaan serta yang mengadakan adalah pemerintah. Jadi Kongres yang ke II lebih teratur dan terarah.
                          Dalam  Kongres pemuda tahun 1928, sudah di sepakati bahwa Bahasa Indonesia menjadi bahasa Persatuan bangsa. Dengan kesepakatan tersebut bahasa Indonesia di gunakan di segala bidang kehidupan, misalnya dalam pers, agama , surat menyurat danm pendidikan. Tetapi kemajuan bahasa Indonesia pada waktu itu tidak sebanding dengan usaha pengasuh bahasa , karena ada kesan umum bahwa bahasa Indonesia cukup kacau.
                          Menurut Mr. Soemanang (PaEni, 2009:11) dalam suratnya, pencetus Kongres Bahasa Indonesia aialah Raden Mas Soedardjo Tjokrosiswono, wartawan harian Soerama Oemoem Surabaya, sangat sering menciptakan istilah-istilah baru dan sangat tidak puas dengan menggunakan bahasa dalam surat kabar cina. Dalam suatu obrolan, soedarjo menanyakan kepada Soemanang bagaimana nika di adakana Kongres Bahasa Indonesia. Soemanang kemudian menyanggupi dan menghubungi toko-tokoh di Solo dan kaum terpelajar di Jakarta. Mereka berdua berhasil meyakinkan para penulis yang tergabung dalam Poedjangga Baroe serta para penulis, gueu dan peminat-peminat lain. Jadi Kongres itu bukanlah ahli bahasa profesional melinkan wartawan pecinta bahasa Indonesia.
                           Tetapi tidak semua pihak Indonesia menyambut baik Kongres ini. Begitu banyak konflik ada saat Kongres itu berlangsung. Apalagi pihak belanda, mereka sangat spektif terhadap masa depan bahasa Indonesia. Salah satu hasil Kongres yang di pimpin oleh M. Hoesni Thamrin memutuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam pandangan umum, hal itu menimbulkan reaksi yang negatif dari para penjajah. Seterlah konflik-konflik yang terjadi kongres Bbahasa Indonesia I di putuskan supaya di adakanya Kongres Bahasa Indonesia II, tetapi baru setelah merdeka Kongres tersebut di adakan lagi di Medan dan bertepatan pada hari Sumpah Pemuda. Di medan di susun panitia-panitia penerima Kongres serta para penasihat yang terdiri atas tokoh-tokoh kota medan.
                          Sama seperti Kongres Bahasa Indonesia I, Kongres ini merupakan peristiwa yang bukan hanya menyangkutkan para ahli bahasa melainkan juga masyarakat luas hingga Presiden suekarno sendiri yang membuka Kongres ini yang bertempatkan di Gedung Kesenian Medan. Kongres ini merupakan peristiwa besar bagi masyarakat medan. Kegiatanya bukan hanya Kongres melainkan juga pembenaran buku dan malam kesenian dari Aceh Sumatra Utara.  Hasil Kongres Bahasa Indonesia II ialah di ajukanya pembaharuan Ejaan . Kongres ini juga menyarankan supaya di adakanya istilah ilmiah internasional dan di adakanya penggalian isltilah dari bahasa Daerah ke bahasa yang Serumpung.
                          Kepurtusan Kongres tersebut tidak tinggal menjadi keputusan, melinkan Pemerintah Republik Indonesia bener-bener menyusun panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia. Dengan sejarahnya yang panjang, hasil panitia ini menjadi Embrio Ejaan yang disempurnakan dan di resmikan pada tahun 1972.


B.     Pembaharuan Ejaan 1972
                      Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memperkenalkan pembaharuan Ejaan bertujuan agar memodernisasi sistem Ejaan yang telah ada dan menjatukan ejaan Indonesia dengan Ejaan Malaysia. Sistem itu di umumkan secara resmi pada 17 Agustus 1972 oleh Presiden Suekarno. Dalam enam tahun, membuktikan bahwa berbagai masalah dalam membentuk ejaan bahasa Indoinesia memiliki sistem tradisional. Di samping itu juga terbukti bahwa penciptaan ejaan baru yang di dasarkan pada kaidah-kaidah lingustik lebih mudah dari  pada upaya menerapkannya ke dalam praktik pelaksaan yang sebenarnya.
                           Ejaan memiliki tempat yang unik dalam pengembangan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Karena penulisan bahasa melayu dalam huruf Romawi antara penulis satu dengan penulis yang lainnya memiliki perbedaan. Tulisan-tulisan itu juga biasanya bersifat fonetis dengan tujuan untuk kepentingan orang asing-bukan orang indonesia. Jadi dalam pengejaan meiliki perbedaan. Ejaan di indonesia lahir karena pengaruh dari ejaan Romawi di Semenanjng Malaya. Beberapa jenis ejaan yang ada dari jaman belenda hingga sekarang ialah :
a.       Ejaan baku pertama , di mulai pada tahun 1901 yang di susun oleh Ch. A. Van Ophuijsen, yang di jabarkan melalui karyanya Kitab Logat Malajoe
b.      Ejaan baku ke dua , ejaan ini di resmikan oleh Soewandi pada tanggal 19 Maret 1947, dengan tujuan menyederhanakan Ejaan Van Ophuijsen
c.       Ejaan baku ketiga dinamakan sistem Pembaharuan 1957, dengan tujuan resousi penyempurnaan ejaan dalam kongres Bahasa Indonesia II di Medan.
d.      Ejaan keempat bernama Ejaan Wilkinson. R.j. Wilkinson merupakan ketua panitia Pemerintahan Persekutuan Tanah Melayu di Semenanjung Malaya.
e.       Ejaan kelima, Ejaan Za’aba, ejan ini berbeda sedikit dengan ejaan Wilkinson yang diajarkan di sekolah-sekolah melayu.
f.       Ejaan keenam, Ejaan Fajar Asia. Ejaan ini di ciptakan oleh penulis Melayu tahun 50-an yang di susun selama kependudukan Jepang.
g.      Ejaan ketujuh, Ejaan melindo. Ejaan ini merupakan ejaan yang sama dengan ejaan Sistem Pembaharuan karena tidak pernah terlaksana secara nyata.
h.      Ejaan kedelapan, Ejaan Baru Bahasa Malaysia dan Ejaan Bru Bahasa Indonesia, kedua ejaan ini memiliki nama yang berbeda tetapi isinya sama. Ejaan ini muncul ketika masa Konfrontasi selesai.
i.        Ejaan yang terakhir ialah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), yang diresmikan oleh Peraturan Pemerintahan No. 57/1972.
                          Dari kesembilaan ejaan di atas dapat disimpulkan bahwa penyatuan sistem ejaan Melayu/Indonesia merupupakan sekandar kelanjutan dan pelaksanaan dari upaya sebelumnya. Bahkan dari sudut konsep juga tidak ada sesuatu hal yang baru.
C.  Bahasa Melayu Menuju ke Bahasa Indonesia
                     Pada saat persiapan Kongres Pemuda 1926, panitia sepakat tentang garis besar rumusan Sumpah Pemuda. Tetapi mereka juga masih mempermasalhakan tentang sebutan bahasa persatuan bahasa Indonesia itu bahasa Melayu karena sebutan yang berbeda itu memiliki maksud yang sama. Pendapat tersebut menurut M. Yamin (PaEni, 2009:37). Sedangkan menurut M. Tabrani (PaEni, 2009:38) , ia mengusulkan supaya bahasa persatuan di sebut bahasa Indonesia. Dari keputusan Kongres Pemuda pertama 30 April sampai 2 Mei 1926 dan kemudian di resmikan pada tanggal 27 sampai 28 Oktober 1928 berupa Sumpah Pemuda, sangat jelas juika bahasa persatuan itu Bahasa Melayu yang kemudian diberi nama baru Bahasa Indonesia. Dan dari kejadian tesebut kesua tanggal tersebut di gunakan sebagai tanggal penting bagi Indonesia. Tanggal 2 Mei di gunakan sebagai hari lahir bangsa Indonesia dan pada tanggal 28 Oktober sebagai hari Sumpah Pemuda hingga sekarang.
                                   Sejak saat itu, bahasa melayu yang digunakan di wilayah Indonesia sekarang mulai dinamai Bahasa Indonesia. Namun, secara resmi penyebutan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia baru muncul pada 18 Agustus 1945 ketika konstitusi Indonesia diresmikan. Dari jumlah pemakainya di Indonesia, sebenarnya bahasa melayu bukan bahasa terbesar. Bahasa Jawalah yang merupakan bahasa terbesar dari segi pemakainya pada saat itu. Namun, bahasa melayu dipilih sebagai bahasa Indonesia karena bahasa ini sudah menjadi lingua franca atau bahasa pengantar di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara sejak ribuan tahun lalu. Salah satu buktinya ialah catatan inskripsi di Sojomerto, Jawa Tenggah yang menggunakan bahas Melayu kuna.
                          Bahasa Melayu dipilih sebagai bahasa persatuan karena bahasa melayu sudah tersebar di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Melayu (Indonesia dan Malaysia). Dan bahasa Melayu juga merupakan kebudayaan bagi Indonesia selain itu, bahasa Indonesia sangatlah mudah tidak perlu menggunakan tingkatan bahasa lain. Kemudian bahasa Melayu juga memiliki kemiripan dengan bahasa Indonesia yaitu pengartian dan bahasanya hanya saja cara penyampaianya yang berbeda. Bahasa Melayu di angkat menjadi bahasa Indonesia juga melalui beberapa faktor, yaitu :
1.      Bahasa melayu adalah bahasa sederhana. Komunikatif, dijadikan bahasa yang menjadi ciri khas bagi perdagangan dan pelayanan di pelabuhan Indonesia maupun di negara-negara luar Indonesia.
2.      Bahasa Melayu tidak mempunyai tingkatan-tingkatan bahasa seperti yang dimiliki oleh bangsa lain.
3.      Bahasa Melayu juga di jadikan sebagai kebudayaan.
         Faktor-faktor tersebut merupakan landasan atas pemilihan bahasa Melayu sebagai Bahasa Indonesia. Dan bahasa ragam bahasa Indonesia juga sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya hingga pada saat di cetuskanya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indinesia yang lama juga masih di pengaruhi bahasa Melayu. Dan dari situlah bahasa Melayu berkembang menjadi Bahasa Indonesia.

2.2 Perkembangan Bahasa Indonesia Bisa Berpengaruh Terhadap Generasi Muda
                     Generasi muda zaman sekarang harus pandai-pandai memilih bahasa untuk kehidupan sehari-hari. Karena seiring berkembangnya zaman jenis bahasa juga semakin meningkat dan merajalela dalam ruang lingkup kehidupan Dan banyak pula bahasa-bahasa gaul yang mempengaruhi genersai muda Bangsa Indonesia ini. Dengan demikian pengguna bahasa yang tidak baku secara tidak langsung akan meningkat dari waktu ke waktu. Lantas bagaimana cara mengatsi permesalahan tersebut ? Begitu banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan bahasa di Indonesia.
                           Dengan cara memantapkan hati para generasi muda, kita dapat membentuk kepribadian seseorang agar mau mencintai, mempelajari dan mengembangkan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat. Secara tidak sadar pula pengembangan tersebut akan dilakukan, sebab bahasa Indonesia adalah bahasa yang sanagt fenomenal dikalanngan masyarakat bangsa  ini. Pemantapan pemikiran ini pula bersangkutan dengan komunikasi dan akal fikiran seseorang. Adapun kemantapan bahasa dapat diamati berdasarkan mutu dan keterampilan dalam menggunakan bahasa dikehidupan sehari-hari dalam bentuk lisan maupun tulisan. Mutu dan keterampilan berbahasa ini selain bersifat individual, juga di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, latar belakang pendidikan, minat dan lingkungan.
                           Ukuran kemantapan juga tidak dapat bersifat statis. Karena generasi muda juga harus mampu ,menyesuaikan diri dengan kehidupan yang ada disekelilingnya. Sebab setiap perkembangan dan perubahan tidak dapat ditentukan waktunya secara langsung melainkan beransur-ansur. Perkembangan itu secara jelas akan mempengaruhi dalam perubahan dan perkembangana dalam ruang lingkup pendidikan dan pada generasi muda di bangsa ini.
                           Di era globalisasi juga bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan. Dan globalisasi juga mengajarkan generasi muda agar pandai memilih dan mengambil antara bahasa yang patut dipilih dan tidak. Sebab akhibat globalisasi pula bahasa Indonesi menjadi sedikit kacau. Itu semua di sebabkanya terdapat bahasa-bahasa gaul dalam ruang lingkup kehidupan, apalagi genersai muda yang sangat labil dan mudah terpengaruh oleh hal-hal baru. Tetapi dengan adanya globalisasi pula generasi muda dapat memperoleh ilmu yang semakin bertambah dan meningkat di bidang bahasa Indonesia.
                           Dengan demikian, perkembangan bahasa Indonesis untuk generasi muda juga dapat di amati dan dikembangkan nilai positifnya. Sebab dengan perkembangan bahasa Indonesia generasi muda sekarang juga dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan mudah. Karena sejak taman kanak-kanak juga sudah mulai di ajarkan menggunakan bahasa Indonesi yang benar, oleh karena itu ara penerus bangsa harus mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik serta mempelajari lebih dalam lagi dan mengamalkan kepada masyarakat yang mungkin tempat tinggalnya masih belum mengenal bahasa Indonesia yang baik.

2.3 Manfaat Bahasa Indonesia Bagi Generasi Muda
                     Manfaat bahasa indonesia sangatlah banyak untuk generasi muda. Bukan hanya untuk generasi muda melainkan untuk semua kalangan dan juga masyarakat di Indonesia ini. Dengan adanya bahasa Indonesia genersi muda akan semakin maju di dalam segala bidang apalagi dalam bidang pendidikan. Manfaat bahasa Indonesia bagi genersi muda antara lain sebagai berikut :
a.       Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasai
Dengan bahasa Indonesia sebagai alat komnikikasi akan memudahkan dalam berinteraksi antara satu dengan yang lainya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan komunikasi semua orang dapat menyampaikan informasi ataupun pikiran kepada orang lain. Dan dengan alat komunikasi ini pula semua orang dapat mewarisi segala sesuatu yang telah dicapai oleh nenek moyang. Bahasa indonesia merupakan media komunikasi yeng berbetuk lisan maupun tulisan.

b.      Bahasa indonesia sebagai media pengantar dalam pendidikan
 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi.
c.       Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
d.      Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.
e.       Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah,
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
                          Dan masih banyak lagi manfaat bahasa indonesia bagi kaum muda. Dengan demikian bahasa Indonesia akan mendominasai dalam kelangsungan hidup generasi muda. Sebab bahasa Indonesia sangatlah pendting dipelajari dan diterapkan dalam kelangsungan hidup. Dari segala bidang yang ada di Indonesia ini pastilah membutuhkan bahasa Indonesia, maka dari situlah hendaknya para kaum muda memanfaatkan bahasa Indonesi dngan sebaik mungkin dan semaksimal mungkin. Agar bahasa Indonesi menjadi bahasa yang lebih maju dan semakin tinggi drajatnya dikalangan masyarakat Indonesia.

3.      Penutup
3.1  Kesimpulan
                            Perkembangan bahasa Indonesia di Indonesia merupakan bukti bahwa bahasa Indonesia mengalami perubahan dari tahun ke tahun.  Perubahan bahasa Indonesia merupakan langkah awal menuju proses bahasa yang baik bagi bangsa dan negara Indonesia ini. Perubahan bahasa Indonesi melalui beberapa proses yaitu kongres bahasa Indonesi, pembaharuan Ejaan dan proses dari bahasa Melayu menuju bahasa Indonesia. Dengan terjadinya ketiga proses tersebut bahasa Indonesia menjadi maju dan menjadi bahasa yang resmi dan menjadi bahasa negara.
                           Perkembangan bahasa Indonesia juga sangat berpengaruh bagi generasi muda, sebab dengan adanya perkembangan bahasa Indonesia yang maju, generasi muda akan mengikuti oerkembangan tersebut. Generasi muda juga sangat perperan penting bagi kelangsungan perkembangan bahasa Indonesia kelak. Sebab generasi muda pula yang nanti akan menjunjung dan mengharumkan bahasa Indoneia ini. Seta generasi muda pula yang nanti akan memperjuangkan bahasaini menjadi bahasa yang lebih maju lagi dari pada sekarang.
                           Bahasa Indonesia juga sangat bermanfaat bagi generasi muda. Bahasa Indonesia sangatlah dominan dalam kegistan belajar mengajar, karena dalam segala bidang pembelajaran bahasa Indonesia selalu digunakan.  Sebab bahasa Indonesi merupakan bahasa yang digunakan dalam dunia pendidikan dari mulai taman kanak-kanak hingga mahasiswa. Bahasa Indonesia juga merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari yang berupa lisan maupun tulisan.

3.2   Saran
         Jangan pernah malu menggunakan bahasa Indonesia, sebab bahasa Indonesia merupakan bahasa kita dan bahasa Indonesia juga merupakan bahasa negara kita. Dan jangan lupa belajar bahasa Indonesai, sebab bahasa Indonesia sangatlah berguna bagi kehidupan sekarang dan kelak. Dengan kita belajat bahasa Indonesia setidaknya kita sudah menghargai perjuangan para pemuda dulu dalam menjunjung bahasa Indonesia. Serta jangan pernah lupa untuk mengamalkan bahasa Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN

Alwi, H. 2011. Bahasa Indonesia Pemakai dan Pemakainya. Jakarta: Pusat Bahasa.
Ikrtam, A., dkk. 2009. Sejarah Kedubayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Muslich, M. Oka, I.G.N. 2010. Perencanaa Bahasa Indonesia Pada Era Global.                  Jakarta: Bumi Aksara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia, (online), di akses 28-11-2013.
http://evillaugh.blogspot.com, (online), diakses pada 29-11-2013.
http://ejaanindonesia.blogspot.com, (online), diakses pada 29-11-2013
http://facebook.com/PT.intan pariwara denpasar, (online), diakses pada 30-11-2013