Zaman batu
tua atau disebut juga dengan istilah paleolitikum diperkirakan berlangsung
selama 600.000 tahun. Selama kurun waktu tersebut, manusia purba pada
zaman batu tua hanya menggunakan alat-alat yang paling dekat dengan lingkungan
hidup mereka seperti kayu, bambu, dan batu. Mereka menggunakan batu yang masih
kasar untuk berburu binatang. Pada saat itu, batu juga berfungsi sebagai kapak
yang digenggam untuk memotong kayu atau membunuh binatang buruan.
Kehidupan manusia purba pada zaman batu tua masih bersifat nomaden atau berpindah-pindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain. Perpindahan mereka tergantung kepada daya dukung alam berupa tersedianya bahan makanan terutama binatang buruan. Apabila binatang buruan dan bahan makanan yang diambil dari hutan sudah habis, maka mereka akan mencari dan berpindah ke tempat yang lebih subur. Begitu seterusnya, kehidupan manusia purba pada zaman batu tua mempunyai pola nomaden atau berpindah-pindah tempat secara kontinyu sesuai dengan kondisi alam.
Jadi kesimpulannya, inti kegiatan hidup sehari-hari manusia purba zaman batu tua adalah mengumpulkan bahan makanan dari alam untuk dikonsumsi pada saat itu juga. Kegiatan yang seperti itu disebut dengan peradaban food gathering atau pengumpul makanan tahap awal.
Benda-benda yang diperkirakan berasal dari zaman batu tua banyak ditemukan di Pacitan dan Ngandong, Jawa Timur sehingga para arkeolog sepakat membedakan temuan benda-benda prasejarah di kedua tempat itu sebagai kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Ciri utama kebudayaan Pacitan adalah alat-alat dari batu yang berfungsi sebagai kapak dan berbentuk tidak bertangkai atau kapak genggam. Kapak tersebut juga berfungsi sebagai chopper atau alat penetak. Alat-alat tersebut diperkirakan milik manusia jenis Pithecanthropus Erectus. Adapun kebudayaan Ngandong menghasilkan alat-alat yang terbuat dari tulang binatang dan kapak genggam dari batu. Alat dari tulang diperkirakan digunakan untuk menggali ubi-ubian dari dalam tanah serta untuk menangkap ikan.
Kehidupan manusia purba pada zaman batu tua masih bersifat nomaden atau berpindah-pindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain. Perpindahan mereka tergantung kepada daya dukung alam berupa tersedianya bahan makanan terutama binatang buruan. Apabila binatang buruan dan bahan makanan yang diambil dari hutan sudah habis, maka mereka akan mencari dan berpindah ke tempat yang lebih subur. Begitu seterusnya, kehidupan manusia purba pada zaman batu tua mempunyai pola nomaden atau berpindah-pindah tempat secara kontinyu sesuai dengan kondisi alam.
Jadi kesimpulannya, inti kegiatan hidup sehari-hari manusia purba zaman batu tua adalah mengumpulkan bahan makanan dari alam untuk dikonsumsi pada saat itu juga. Kegiatan yang seperti itu disebut dengan peradaban food gathering atau pengumpul makanan tahap awal.
Benda-benda yang diperkirakan berasal dari zaman batu tua banyak ditemukan di Pacitan dan Ngandong, Jawa Timur sehingga para arkeolog sepakat membedakan temuan benda-benda prasejarah di kedua tempat itu sebagai kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Ciri utama kebudayaan Pacitan adalah alat-alat dari batu yang berfungsi sebagai kapak dan berbentuk tidak bertangkai atau kapak genggam. Kapak tersebut juga berfungsi sebagai chopper atau alat penetak. Alat-alat tersebut diperkirakan milik manusia jenis Pithecanthropus Erectus. Adapun kebudayaan Ngandong menghasilkan alat-alat yang terbuat dari tulang binatang dan kapak genggam dari batu. Alat dari tulang diperkirakan digunakan untuk menggali ubi-ubian dari dalam tanah serta untuk menangkap ikan.
- Zaman Paleolitikum
Zaman
paleolotikum berarti zaman batu tua. Zaman ini ditandai dengan penggunaan
perkakas yang bentuknya sangat sederhana dan primitif.Ciri – ciri kehidupan
manusia pada zaman paleolotikum yaitu hidup berkelompok ( tinggal disekitar
aliran sungai,gua atau di atas pohon ) dan mengandalkan makanan dari alam
dengan cara mengumpulkan ( food gathering ) serta berburu.Oleh karena
itu,manusia purba selalu berpindah – pindah dari satu tempat ke tempat yang
lain ( nomaden ).Jenis manusia purba Indonesia yang hidup pada zaman ini antara
lain Pithecanthropus erectus,pithecantropus robustus dan Meganthropus
palaeojavanicus.Selanjutnya hidup berbagai jenis homo ( manusia ) diantaranya
Homo soloensis dan Homo wajakensis.
Temuan-temuan
yang dilakukan oleh Von Koenigswald dan Weidenreich memperlihatkan bahwa
makhluk yang hidup pada lapisan plestosen bawah tidak meninggalkan
bekas-bekas tertentu, yang menunjukkan perkembangan kebudayaan yang dianut
makhluk tersebut. Akan tetapi, penemuan pada lapisan plestosen tengah
menunjukkan bahwa telah ada kebudayaan. Penemuan tersebut terdapat di daerah
Gunung Pacitan, ketika pada tahun 1935 Von Keonigswald menemukan sejumlah
alat-alat batu antara lain seperti kapak perimbas, kapak penetak, kapak
genggam, pahat genggam, dan alat serpih.
Temuan
alat-alat batu tersebut tidak hanya di Pacitan, tetapi juga di Parigi dan
Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), Lahat (Sumatera Selatan),
Kalianda (Lampung), Cabbenge (Sulawesi Selatan), dan Awangbangkal (Kalimantan
Selatan).
Di Ngandong
ditemukan alat-alat yang terbuat dari tulang, seperti belati yang digunakan
untuk mengorek dan ujung tombak bergerigi yang digunakan untuk menangkap ikan.
Alat-alat lainnya ditemukan di Sangiran yang merupakan bagian kebudayaan
Ngandong ialah alat serpih, sejenis perkakas kecil terbuat dari batu yang
dipergunakan untuk menyerpih. Temuan alat ini berasal dari lapisan plestosen
atas. Kebudayaan Pacitan dan Ngandong memperlihatkan penggunaan alat-alat batu
yang masih sederhana. Periode ini sering juga dinamakan dengan zaman
paleolitikum atau zaman batu tua karena menggunakan peralatan batu
yang teknologinya masih sederhana.
Dari
alat-alat yang ditemukan nampak bahwa pada masa tersebut kehidupan masih
berpindah-pindah (nomaden). Kehidupan mereka sangat bergantung pada
kondisi alam dan memenuhi kebutuhan hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan
makanan. Mereka bertempat tinggal di daerah padang rumput di dekat sungai atau
danau. Sebab di sinilah binatang buruan mereka seperti kuda, badak, kerbau,
banteng, rusa, dan monyet dapat ditemukan. Perburuan dilakukan oleh kelompok
kecil dan hasilnya dibagi bersama-sama.
1. Zaman
batu tua (palaeolithicum)
Pada zaman
ini memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:
- Peralatan
terbuat dari batu atau tulang yang masih kasar.
- Jenis
alat yang dipergunakan adalah kapak genggam, kapak perimbas dan alat
serpih.
- Manusia
hidup mencari makan dengan meramu dan berburu.
- Bertempat
tinggal secara nomaden (berpindah-pindah).
- Belum
mengenal seni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar